Selasa, 27 Mei 2014

9 Alasan yang Sering Digunakan Orang yang Nganggur (Gak Mau Kerja)

Selain untuk mendapatkan penghasilan guna menghidupi kehidupan, bekerja juga sebagai bentuk eksistensi hidup itu sendiri. Ya, jadi kalau kamu udah selesai kuliahtrus belum juga bekerja, maka kamu bisa mendapatkan cibiran dari lingkungan kamu. Gak heran deh kalo orang tua kamu suka marah-marah ke kamu kalau kamu gak kunjung bekerja. Kan bisa malu orang tua kamu ditanyain temen-temennya pas lagi arisan.
Tapi walaupun sering dapet cibiran dan marah, ada beberapa orang yang tetap kekeuh buat nganggur alias gak bekerja. Berikut ini alasan yang sering mereka berikan

1. Santai Dulu
Biasanya alasan ini datang dari orang-orang yang baru aja lulus kuliah. Karena udah kurang lebih 4 tahun capek menimba ilmu di bangku kuliah, beberapa orang milih buat gak buru-buru cari kerja. Oiya, kadang ada juga orang yang emang udah lama bekerja di satu tempat gitu memilih resign dan buat nyantai dulu, menikmati hidup beberapa saat, sebelum akhirnya berkomitmen dengan waktu dan jabatan.

2. Belum Dapet Panggilan
Ini sebenernya rada kasian sih kalau orang tersebut emang beneran udah sering naro-naro lamaran kerja ke berjuta-juta perusahaan, tapi gak satu pun yang nyangkut, bahkan buat sekedar interview. Nah, kalo temen kamu ada yang kayak gini, ada baiknya kamu kasih dia sedikit tepukan di bahu lah. Kasian kan, abang tukang bakso aja dipanggil sama Melisa.

3. Bingung Mau Kerja Apaan
Kalau yang ini bingung juga sih mau kasihan atau nggak. Ya kok bisa-bisanya bingung mau kerja apa? Emangnya dulu kuliahnya apa? Pasti jurusannya gak sesuai keinginan, cuma ikut-ikutan atau dipaksa orang tua. Alhasil pas udah lulus kuliah bingung deh cari kerjaannya. Dan gelar Sarjana pun hanya sekedar pemanis di undangan pernikahan aja. Itu juga kalo ada yang mau dinikahin sama orang yang masih bingung mau kerja apaan.
Makanya kalau mau kuliah itu harus tau dulu apa yang jadi passion kamu. Trus setelah itu kamu cari tau deh peluang kerja dari jurusan yang kamu pengenin itu.Jangan sampe deh kamu jadi korban salah jurusan.

4. Fokus Bermusik
Alasan yang sangat keren sekaligus sangat naif. Yak, orang-orang yang bermusik itu selalu terlihat keren dan bersahaja. Coba aja kalau lagi nongkrong-nongkrong gitu, kamu ambil gitar dan terus memainkan, lagu lama yang biasa kita nyanyikan. Tapi tak sepatah kata yang bisa terucap, hanya ingatan yang ada di kepala. Wah pasti cewek dan cowok pada kesemsem sama kamu. Tapi sayangnya industri musik di tanah air belum bisa menjamin kamu apa-apa anak muda. Anak band sekarang udah jadi bintang sabun colek. Oiya apa lagi kala band kamu indie-indiean gitu. Hmmm, gimana ya? ya gitu deh!

5. Mau S2
Ini dia alasan paling ambisius untuk pertanyaan kenapa belum kerja? Jawabannya karena mau langsung lanjutin ambil S2. Wiiiih. Walaupun sebenernya bisa buat bekerja sebelum kuliah S2nya dimulai, tapi kebanyakan orang sih lebih milih buat nganggur dulu. Mungkin mau istirahat sebentar kali ya? Kan nanti pas kuliah S2 otaknya kembali diperes. Tapi mungkin juga karena S2nya di luar negeri, jadi harus urusin tetek bengek sebelum berangkat ke negara tempat menimba ilmu.

6. Males
Ada loh orang yang nganggur karena emang males aja. Selama sekolah selalu ranking, kemudian kuliah lulus dengan sangat memuaskan, tapi abis itu ya lebih seneng buat di rumah aja. Main game, buka-buka internet, nonton bokep, baca malesbanget. Ya pokoknya begitu-begitu deh. Biasanya sih orang-orang yang kayak gini gak terlalu musingin masa depan.

7. Udah Kebangetan Kaya
Kalau yang ini gak usah ditanyain. Cuma bikin sakit hati.

8. Gak Dikasih Sama Suami
Walaupun emansipasi selalu diterikan oleh cewek-cewek, tapi apa yang udah menjadi kultur Indonesia udah mendarah daging, yaitu cewek itu gak usah kerja lah, jaga anak aja di rumah, masak, nyuci, dan urus suami. Eh ini bener loh, masih ada cewek urban yang akhirnya milih buat meninggalkan pekerjaannya karena mau ngelakuin hal-hal yang disebutin tadi. Ya masih ada juga sih yang ngelakuin itu karena disuruh suaminya. Yang penting tiap bulan gaji suami masuk kantong istri.Lumayan kan buat arisan dan beli perhiasan.

9. Sebenernya Kerja
Tapi gak keliatan aja.  Ya bekerja secara freelance semakin banyak diminati. Karenakerjanya bisa di mana aja kayak kafe, hotel, atau bahkan di mobil, maka orang lain ngeliatnya orang ini semacam gak punya kerjaan alias nganggur. Padahal sih tiap bulan quotation cair. Makelum beberapa orang garis keras masih berfikiran kalau yang namanya pekerjaan ya harus ada kantornya.
Sebenernya kamu mau kerja atau nggak itu sih terserah kamu aja, toh kamu juga yang ngejalanin mimpi-mimpi kamu. Bekerja lah kamu sebelum kamu dikerjain.
Kira-kira alasan apa lagi ya yang sering dipake sama orang yang nganggur? share yuk di kolom komen.

Minggu, 25 Mei 2014

Apakah Semua Planet Memiliki Warna Langit Biru?

Cahaya Matahari yang tiba di Bumi merupakan percampuran cahaya dari seluruh panjang gelombang atau dari seluruh warna.

langit planet,tata suryaMatahari di langit planet terrestrial. Atas: Langit di merkurius tampak gelap dan langit Venus yang berwarna oranye kemerahan. Bawah: Langit biru di Bumi dan langit kemerahan di Mars (Dok. langitselatan.com).
Tidak semua planet memiliki langit berwarna biru. Mengapa demikian? Alasannya bergantung pada atmosfer si planet. Sebelum kita menelusuri setiap planet, bagaimana kalau kita cari tahu mengapa langit di Bumi berwarna Biru.
Ketika seorang astronom mengamati benda langit, maka informasi yang ia kumpulkan adalah cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh si benda langit dalam berbagai panjang gelombang. Cahaya tersebut kemudian diterima oleh manusia dalam bentuk spektrum warna. Setiap panjang gelombang akan menghasilkan warna yang berbeda.
Mata manusia memiliki sensitivitas pada cahaya yang berada pada rentang tertentu dari spektrum elektromagnetik yang disebut spektrum optik atau spektrum kasat mata atau kita sebut saja cahaya tampak. Manusia hanya bisa melihat dan mengenali spektrum optik yang berada pada panjang gelombang 400 – 700 nanometer yang berasosiasi dengan warna ungu ke merah. Meskipun ada mata yang juga sensitif terhadap warna yang dihasilkan cahaya pada panjang gelombang 320 nm. Warna-warna pada spektrum optik ini yang sering kita kenali sebagai warna pelangi yakni MEJIKUHIBINIU aka Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu. Dengan warna merah merupakan warna yang dihasilkan oleh panjang gelombang panjang dan ungu merupakan warna yang dihasilkan panjang gelombang pendek.
Selain spektrum optik yang kasat mata, ada juga cahaya yang tidak kasat mata yang dipancarkan oleh cahaya pada panjang gelombang yang lebih pendek dari cahaya ungu atau kita kenal sebagai ultra ungu dan cahaya yang dipancarkan pada panjang gelombang yang lebih panjang dari merah atau kita kenal sebagai cahaya infra merah.
Apa urusannya dengan langit yang berwarna Biru?
Matahari yang menjadi bintang induk bagi Bumi memancarkan cahaya yang diterima oleh mata manusia. Cahaya yang dipancarkan Matahari tersebut mengandung seluruh spektrum elektromagnetik yang merentang dari panjang gelombang paling pendek sampai panjang termasuk di dalamnya cahaya tampak dan tak tampak; gelombang radio, gelombang mikro, cahaya ultra ungu, ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, merah, infra merah, sinar X dan sinar gamma. Setiap warna tersebut juga merepresentasikan frekuensi dari rendah ke tinggi dengan cahaya merah berada pada frekuensi rendah dan ungu pada frekuensi tinggi.
Tapi mari kita fokuskan pada cahaya tampak yang merupakan warna pelangi yang bisa dinikmati setelah hujan. Cahaya Matahari yang tiba di Bumi merupakan percampuran cahaya dari seluruh panjang gelombang atau dari seluruh warna. Cahaya yang datang dari Matahari bergerak dalam garis jika tidak ada apapun yang menghalangi perjalanannya. Contohnya, jika cahaya bertemu kaca maka ia akan dipantulkan. Sedangkan jika cahaya melewati sebuah medium, arahnya akan berubah dan terjadilah pembiasan cahaya.
Sebelum diterima oleh mata manusia di Bumi, cahaya Matahari harus melewati lapisan atmosfer yang di dalamnya terdapat berbagai macam atom dan molekul gas seperti nitrogen, oksigen, uap air, dan debu. Saat melewati atmosfer dan bertemu molekul-molekul gas inilah cahaya Matahari diserap dan kemudian dihamburkan ke semua arah. Saat dihamburkan, cahaya berfrekuensi tinggi akan dihamburkan lebih banyak dari pada cahaya yang berada pada frekuensi rendah. Dalam hal ini cahaya biru akan lebih banyak dihamburkan oleh molekul dan partikel di udara dibandingkan cahaya merah.
Tapi, langit pun tidak akan tampak ungu, meskipun ungu merupakan cahaya yang memiliki frekuensi paling tinggi dan panjang gelombang terpendek dalam cahaya tampak. Salah satu alasannya adalah sensitivitas mata manusia terhadap cahaya ungu lebih kecil dibanding cahaya biru.
Bagaimana dengan Planet lainnya?
Warna langit di planet lain di Tata Surya 
Warna langit di setiap planet di Tata Surya maupun ekstrasolar planet yang mengitari bintang lain akan sangat bergantung pada kerapatan dan komposisi kimia di atmosfernya. Sekarang, mari kita bertualang ke planet-planet di Tata Surya dan satelit-satelitnya.
Pada persinggahan pertama di planet Merkurius, langitnya tampak seperti langit di Bulan. Hitam dan gelap! Aneh? Sebenarnya tidak karena Merkurius tidak memiliki atmosfer yang dapat menghamburkan cahaya Matahari.
Di Venus, atmosfernya yang sangat tebal menyebabkan langit di planet tersebut tampak berwarna oranye kemerah-merahan. Setidaknya itulah yang tampak dari citra penjejak Venera milik Soviet.
Perjalanan ke Mars justru menunjukkan kalau langit di planet dengan atmosfer tipis yang memiliki banyak debu tersebut tampak berwarna merah. Jika di Bumi foton biru dihamburkan oleh atmosfer ke semua arah, maka di Mars, debu di atmosfer menghamburkan foton merah dan menyebabkan langit di planet tetangga Bumi ini tampak berwarna merah.
Dari Mars, kita menuju Jupiter. Di sini langit tampak berwarna biru samar atau lebih redup dari Bumi karena cahaya Matahari yang diterima planet raksasa tersebut lebih redup dibanding Bumi. Berlanjut ke planet Saturnus, langit planet yang memiliki cincin tebal ini termasuk unik. Citra Cassini menunjukkan langit utara akan tampak berwarna biru dan semakin ke selatan warna langit menjadi semakin kuning. Di langit selatan Saturnus langit tampak berwarna kuning terang sebagai akibat dari kondisi atmosferik di planet tersebut. Mengapa Saturnus memiliki dua warna langit masih menjadi pertanyaan untuk dicari jawabannya.
Selain planet Saturnus, satelit Titan yang mengelilingi planet tersebut juga memiliki atmosfer tebal dan digadang-gadang sebagai Bumi purba. Citra Huygens memperlihatkan langit Titan yang berwarna seperti jeruk (oranye). Tapi jika ada astronaut yang berdiri di permukaan Titan, maka warna langit yang akan ia lihat adalah kecoklatan atau oranye gelap.
Dari planet gas raksasa, kita menuju ke planet es raksasa yakni Uranus dan Neptunus. Kandungan es di planet ini dan sedikitnya cahaya Matahari yang diterima menyebabkan kedua planet tampak berwarna biru. Dan dari kondisi atmosfer keduanya, diduga langit di Uranus berwarna biru muda atau lebih tepatnya biru kehijauan. Sedangkan langit di planet Neptunus akan tampak berwarna biru langit. Satelit Triton yang mengelilingi Neptunus juga memiliki atmosfer yang sangat tipis sehingga langit di planet ini pun tampak gelap dan hitam.
Hal yang sama juga terjadi di planet-planet yang ada di bintang lainnya. Warna langit dari planet-planet tersebut bergantung pada atmosfer yang dimiliki si planet.

Pesona Strato Gunung Telomoyo





Gunung Telomoyo merupakan gunung api yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini belum pernah tercatat meletus. Pada akhir tahun 2011, saya dan teman-teman saya menelusuri lika-liku jejak menuju puncak gunung ini. Yang hanya berawal dari iseng utak-utik internet mencari tempat untuk menyegarkan pikiran. Dan terpilihlah Gunung Telomoyo, gunung yang berbentuk strato (kerucut) untuk kami jajal.

Kami berlima, perempuan semua, prepare dari pagi-pagi buta. Kami sama sekali belum tahu bagaimana kondisi medan di sana. Hanya bermodal nekat, kami pun berangkat.
Perjalanan kami mulai dari Semarang menuju Ungaran - Bawen - Salatiga - Pasar Sapi - Kopeng dilanjutkan ke kecamatan Grabag dan melewati perempatan Secang. Setelah memasuki kawasan pedesaan, yang kami temui hanya perbukitan hijau, asri dan masih alami. Angin pun semilir dingin.
Mendaki hingga puncak dapat menggunakan kendaraan maupun jalan kaki. Jalanan di sana sudah berupa aspal, namun harus tetap berhati-hati karena masih banyak kerikil dan beberapa jalan yang rusak. Dari sebuah perempatan yang terdapat kawasan pertokoan dan pasar Grabag, perjalanan kami teruskan lurus menuju ke arah Ngablak melalui jalan sempit dan menanjak. Kiri kanan kami terdapat pemandangan persawahan yang luas dan berlatar gunung. Sebab Gunung Telomoyo diapit 4 gunung, yakni Gunung MerbabuGunung Andong,Gunung Sumbing, dan Gunung Ungaran.
Sambil menikmati pemandangan, kami mencoba mengabdikan dengan memotret keindahan alam beserta aktivitas para petani yang berada di lereng gunung yang cukup menarik.
Tiba di pintu masuk, kami dihadang petugas tiket, dan kami pun dikenakan tarif masuk sebesar 2.000 per orang. Sempat ketar-ketir karena bensin mobil yang kami tunggangi hampir habis. Lalu saya menanyai bapak petugas tiket tersebut: “Nyuwun sewu, pak. Bensin kulo telas. Menawi wonten sing kagungan bensin eceran teng mriki pundi nggih, pak?” Awalnya sempat pesimis karena di kanan kiri saya hanya terlihat pepohonan dan tak ada rumah penduduk sama sekali. Namun bapak petugas itu tiba-tiba membawakan kabar baik. Ternyata selain menjadi petugas tiket, beliau juga jualan bensin di situ. (Alhamdulillah)


Hampir sampai di puncak, kami sempat berhenti sebentar untuk melakukan ritual. Tentu saja dengan berfoto-foto. Pemandangan hujau pohon cemara dan rumput-rumput yang bergoyang mesra tertiup angin membuat pikiran adem ayem. Puncak Gunung Merbabu tampak agung di sebelah kiri dan di bawah terlihat betapa eloknya Danau Rawa Pening berkilauan seperti kaca raksasa. Angin yang segar berhembus meniup helaian rambut kami.
Menelusuri lereng Gunung Telomoyo sangat mengasyikan sekaligus menegangkan. Jalanan yang melingkar seperti ular melilit hingga ujung. Sebelah kiri tebing curam, dan di sebelah kanan hutan penuh dengan bebatuan besar. Semakin ke atas, jalan semakin terjal dan menyempit. Sempat beberapa kali kami kesusahan, ban terselip karena jalanan penuh dengan kerikil dan ban mobil kami bukan tipe ban gunung.
Sempat bertanya pada orang yang kebetulan bertemu lawan arah, kira-kira berapa lama lagi kami dapat menginjak puncak. Mereka bilang, kurang lebih 15 menit lagi sudah sampai puncak! Serentak sumringah dengar kabar itu. Cukup lelah mengendarai mobil dengan keadaan jalanan seperti itu. Rusak dan bebatuan terjal. 5 menit kemudian, ban mobil kami terselip lagi. Mencoba tuk paksakan dengan gas tinggi, tapi tidak berhasil. Jalanan rata dengan bebatuan berukuran sedang bercampur dengan tanah yang membuat licin. Kami berfikiran untuk melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Namun apa daya, kami tidak berani meninggalkan mobil sendirian, tempat ini sepi nian. Perasaan kami campur aduk. Coba bayangkan, ujung perjalanan yang sudah dinanti-nanti hampir 3 jam berakhir di tempat yang jarak tempuhnya kurang dari  10 menit lagi! Cuma kurang 10 meniiiiitttttttt! (nangis batin).
Kami berlima sepakat untuk tidak memaksakan perjalanan. Yang kami fikirkan sekarang, bagaimana caranya agar mobil bisa berputar balik. Jalanan yang curam dan sempit tidak memungkinkan untuk melakukan itu. Saya pun mencoba memundurkan mobil secara perlahan, mencari tikungan yang sekiranya cukup untuk memutarkan mobil. Dan Alhamdulillah kami menemukan tikungan itu! Meski harus maju-mundur beberapa kali, memainkan stir dengan menekukkannya terus-menerus, bersyukur mobil kami dapat putar balik ke arah pulang.



Sebetulnya, di lereng Gunung Telomoyo terdapat banyak pesona air terjun yang menarik, namun karena cuaca semakin siang, pemandangan yang indah dan eksotis itu pun tertutup kabut. Jalanan mulai tak telihat jelas, samar-samar. Memburu waktu agar kabut tidak semakin tebal, kami terus melaju tanpa singgah di mana pun untuk beristirahat dan bergegas menuju kaki gunung.
Cerita dari banyak orang, bahwa di puncak Gunung Telomoyo terdapat pemandangan yang sangat mengagumkan. Di sana terdapat wahana yang sangat menantang adrenalin. Paralayang! Dan saya sempat membaca di salah satu media, medan paralayang di Gunung Telomoyo adalah medan paralayang tertinggi di Indonesia! Sangat disayangkan, kami tidak dapat menggapai puncak. selain itu, di sana juga terdapat pemancar radio.
Melakukan perjalanan ke Gunung Telomoyo jika menggunakan kendaraan, diharapkan untuk mengecek segalanya, mulai dari bensin, oli, kampas rem, dan lain-lain. Jika memilih untuk jalan kaki, siapkan stamina yang benar-benar fit. Trekking di sana memakan waktu seharian penuh. Medan untuk trekking tidak sukar, namun jarak yang harus ditempuh lah yang membuat para pendaki sering dehidrasi.



Memandang alam dari ketinggian adalah pesona yang tak kan ternilai keindahannya. Dan alangkah baiknya jika para pendaki sadar diri, bersedia membawa kotoran/sampah (yang kalian bawa sendiri) turun sampai ke kaki gunung :)